aswaja itb, salman itb, kmnu itb, pesantren mahaasiswa bandung, mimpi rasul, mimpi nabi muhammad
Setiap muslim pasti mempunyai impian untuk memandang wajah indah Nabi Saw. dalam mimpinya. Bagi mereka yang ingin mewujudkannya, langkah pertama yang harus ia lakukan adalah memperdalam kecintaan kepada baginda nabi besar Muhammad Saw. Tentu, syarat utama dari keabsahan cinta ini adalah Ittiba' dan Iqtida' kepada beliau dalam segala hal, sebagaimana diisyaratkan dalam sebuah ayat. Kemudian, sudah menjadi hukum alam, bahwa seorang pencinta sejati akan selalu merindukan kekasihnya. Bayang-bayang sang kekasih akan selalu hadir di benaknya, bahkan, tak sedikit mereka yang meneteskan air mata karena kerinduan yang begitu menusuk. Begitu halnya dengan para pecinta Sayyidina Muhammad, angan-angan terbesar yang ia miliki adalah memandang wajah indah Habibuna Muhammad Saw. Kerinduan yang begitu mengakar telah menguasai hatinya. Dalam keadaan seperti ini, seorang muslim akan bertemu Habibana Muhammad Saw. dalam mimpinya Insya Allah.

Ada sebuah kisah menarik, terjadi antara seorang syekh dan muridnya. Pada suatu hari, sang murid datang kepada gurunya, ia mengungkapkan keinginannya untuk bisa bermimpi Nabi Muhammad saw seraya memohon kepada sang guru untuk memberikannya sebuah amalan yang dapat membantunya mewujudkan impian tersebut. Guru pun mengijazahkannya sebuah sighoh solawat.

Selang beberapa waktu, ia pun kembali kepada gurunya dengan tangan hampa. Amalan telah dijalankan, namun hasil yang diharapkan tak kunjung datang, Sampai saat ini ia belum mampu melihat baginda Rasul dalam mimpinya. Karena prihatin, guru pun memerintahkannya untuk datang pada malam hari kerumahnya. Setibanya dirumah guru, murid ini disugukan hidangan khusus. makanan tersebut sangat asin, siapapun yang mencicipinya pasti ingin segara meneguk air untuk mensterilkan kembali tenggorokan yang serat. Namun anehnya, sang guru tidak menyediakan air minum sama sekali. Di samping itu, sebagai murid yang baik, ia pun segan dan malu untuk menanyakan hal tersebut. Sehingga, ia harus bersabar menahan dahaga dan serat sampai ia memejamkan mata lantaran kelelahan dalam penantian.

Keesokan harinya, guru bertanya kepadanya : "Apa yang kau liat dimimpimu semalam ?." Ternyata, murid itu berkata bahwa ia bermimpi mendapatkan segelas air dan meminumnya. Menanggapi mimpi tersebut, dengan bijak sang guru berkata : " Ketika engkau merasakan dahaga dan serat yang luar biasa, semua pikiranmu tertuju kepada air, sehingga keadaan tersebut terbawa kedalam mimpi, sampai engkau meminum segelas air dalam mimpimu. Begitupula dengan dengan Nabi Muhammad saw, jika semua perhatianmu tertuju kepadanya, hatimu dipenuhi olehnya, maka ia akan hadir kedalam mimpimu "


Allahumma sholli 'ala muhammad wa 'ala ali wa shohbi Muhammad. Semua bermula dari cinta. Karena cinta akan membawa kita kepada Ittiba' yang mengarah kepada rindu. Dan jika rindu telah membuat jiwa dan raga kita terfokus padanya, maka insya Allah, Beliau alaihi shalatu wa salam akan hadir didalam mimpi kita.

Disarikan dari Kalam Al Habib Abdullah Bin Muhammad Baharun pada Jalsah Bukhori, Mukalla (Rabu, 11 – 12 – 2012)
Diterjemahkan oleh : M. Hanif al-Attas (Ketua AMI Ahgaff Cabang Mukalla Periode 2012 – 2013)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top