Sekarang ini semakin maraknya pemerintah dengan program pendidikan berkarakter, salah satu cabang program tersebut adalah pendidikan kwarganegaraan (nasionalisme atau cinta tanah air). Telah kita ketahui bersama bahwa Pendidikan Kwarganegaraan sudah ada sejak zaman pra-kemerdekaan (patriotisme), orde lama (nasionalisme), orde baru (P4), reformasi (PKN). Lah, sekarang ini ketika seorang muslim ditanya, apakah pendidikan kwarganegaraan itu ada dasar syariahnya, setelah ditelusuri dan dibolak-balik kitab kuningnya ternyata dasarnya memang ada.

Kita baca dahulu sebuah riwayat:



عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أُخْرِجَ مِنْ مَكَّةَ : اِنِّي لَأُخْرَجُ مِنْكِ وَاِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكِ أَحَبُّ بِلَادِ اللهِ اِلَيْهِ وَأَكْرَمُهُ عَلَى اللهِ وَلَوْلَا أَنَّ أَهْلَكَ أَخْرَجُوْنِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ مِنْكِ (مسند الحارث – زوائد الهيثمي – ج 1 / ص 460)

“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat Nabi diusir dari Makkah beliau berkata: Sungguh aku diusir dariMu (Makkah). Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah Negara yang paling dicintai dan dimuliakan oleh Allah. Andao pendudukmu (Kafir Quraisy) tidak mengusirku dari mu, maka aku takkan meninggalkanmu (Makkah)” (Musnad al-Haris, oleh al-Hafidz al-Haitsami 1/460)



Dan ketika Nabi pertama sampai di Madinah beliau berdoa lebih dahsyat:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (صحيح البخارى – ج 7 / ص 161)

“Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah” (HR al-Bukhari 7/161)



Jadi cinta tanah air ada dalilnya atau hanya karena tidak tahu dalilnya???

Simak di: http://www.sarkub.com/2014/dalil-nasionalisme/#ixzz2r11cJf8Z 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top